Senin 06 Jul 2015 17:41 WIB

Thailand Gagalkan Penyelundupan 250 Kg Gading

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)
Foto: Reuters/Joseph Okanga
Seorang polisi berdiri di deretan gading gajah yang disita dari perburuan gelap. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Petugas Bea Cukai Thailand menyita 250 kilogram gading atau sekitar 130 gading dan potongannya, Senin (6/7). Gading tersebut tersembunyi di peti yang dikirim dari Afrika ke Asia.

Wakil Direktur Jenderal Departemen Bea Cukai Thiland, Chamroen Photiyod mengatakan, muatan tersebut dikirim dari Kongo ke Laos dan transit di beberapa negara. Pihak berwenang Thailand menerima petunjuk rahasia dan mulai melacak pengiriman ketika meninggalkan bandara Addis Ababa di Ethiopia.

Sebelumnya, pada Jumat (3/6), pemerintah di Bandara Suvarnabhumi Bangkok menghentikan pengiriman dua peti kayu. Peti tersebut ditandai 'Potongan Marmer' namun ternyata berisi empat koper gading di dalamnya.

"Gading itu bernilai sekitar 10 juta baht (295 ribu dolar AS)," katanya. Ia menambahkan, ini adalah penyitaan gading ke-11 yang dilakukan Departemen Bea Cukai Thailand sejak awal tahun ini.

Thailand merupakan pusat transit utama dan tujuan bagi penyelundupan gading. Gading tersebut sering diukir pernak-pernik wisata dan berbagai ornamen.

Dalam beberapa tahun terakhir, para pemburu telah membunuh ribuan gajah Afrika untuk mengambil gadingnya guna memenuhi permintaan gading di Asia.

sumber : ap
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement