Rabu 08 Jul 2015 21:18 WIB

Menteri Marwan: Indonesia tak Boleh Kalah dengan Negara Tetangga

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT), Marwan Jafar mengatakan, Indonesia tidak boleh kalah dari negara-negara tetangga. Makanya, mulai sekarang upaya mengurus dan memelihara daerah perbatasan harus dimaksimalkan agar lebih beradab.

"Kita banyak mendengar kisah pilu masyarakat diperbatasan. Itu tak akan terjadi kalau kita sekuat tenaga, gotong royong, dan bersinergi antar kementerian maka hasilnya akan dinikmati bersama di masa yang akan datang," kata Marwan di Jakarta, Rabu, (8/7).

Wilayah perbatasan, ujar dia, memiliki potensi dari sisi manapun. Makanya gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati untuk ikut bersama-sama ikut membangun dan  mengembangkan wilayah di perbatasan. "Kami harap daerah perbatasan bukan menjadi tantangan. Namun menjadi kesempatan untuk dikembangkan bersama."

Daerah perbatasan bisa diisi dengan menggalakkan transmigrasi. "Transmigrasi ini bagian dari upaya pemerataan pembangunan yang dimiliki bersama, niat kami semua adalah membangun daerah perbatasan."

Wilayah Indonesia, terang Marwan, berbatasan dengan 10 negara baik di darat maupun laut. Antaralain dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, dan Australia. Terdapat 187 kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yang tersebar di 41 kabupaten/kota yang jadi lokasi prioritas untuk pengembangan daerah perbatasan.

Fasilitas yang perlu dibangun di perbatasan antara lain infrastruktur, fasilitas pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih, sarana komunikasi, dan perbaikan ekonomi masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement