Rabu 08 Jul 2015 22:38 WIB

Anjloknya Saham Cina Diyakini tak Pengaruhi IHSG

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aktivitas Bursa efek Indonesia (BEI) di Jakarta.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Aktivitas Bursa efek Indonesia (BEI) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa saham Cina telah mengalami penurunan hingga 30 persen sejak level tertingginya pada awal 2015. Keadaan tersebut nampaknya tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Secara langsung harusnya tidak akan terpengaruh ya IHSG nya karena kondisi bursa saham Cina yang anjlok itu," kata pengamat ekonomi Reza Priyambada kepada ROL, Rabu (8/7).

Ia menambahkan, IHSG tidak akan terpengaruh karena anjloknya bursa saham Cina lebih besar diakibatkan faktor internal negaranya. Namun, ia melanjutkan, mungkin dalam bentuk lain akan terpengaruh.

"Secara sentimen nanti mungkin akan berpengaruh terhadap IHSG karena ini terkait kebiasaan pelaku pasar," jelas Reza. Pelaku pasar Indonesia cenderung akan melihat pergerakan bursa saham di Cina, Hang Seng, atau Nikkei biasanya.

Reza kembali menegaskan, sentimen tersebut tidak terlalu berpengaruh bagi IHSG. Hal tersebut disebabkan secara langsung Bursa Efek Indonesia dengan bursa saham Cina tidak ada hubungan integrasi atau hubungan yang berarti.

Diketahui ada kekhawatiran anjlokinya saham di Cina akan mempengaruhi pergerakan IHSG Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut menyusul parahnya penurunan yang dialami oleh saham Cina ditengah kekhawatiran perekonomian Yunani yang juga terpuruk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement