REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perseteruan di dalam Kraton Yogyakarta kian memanas. Puncaknya terjadi setelah keluarnya sabda Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HB X beberapa bulan lalu.
Bahkan kali ini Paguyuban Trah Ki Ageng Giring - Ki Ageng Pemanahan mengangkat raja baru dengan mengukuhkan Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo menjadi Raja Kraton Yogyakarta ke XI dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono Senopati ing Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping XI (Sewelas) ing Ngayogyakarta Hadiningrat.
Pengangkatan raja baru Kraton Yogyakarta ini dilakukan di Petilasan Kraton Ambarketawang, Gamping, Sleman, Ahad (12/7). Kraton Ambarketawang merupakan cikal bakal Kraton Yogyakarta.
Trah Ki Ageng Giring-Ki Ageng Pemanahan ini berjumlah delapan orang. Ki Ageng Giring-Ki Ageng Pemanahan sendiri merupakan nenek moyang pendiri kerajaan Mataram yang kemudian berubah menjadi Kasultanan Yogyakarta.
"Sejak adanya Sabda Raja kita menganggap bahwa tahta Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat mengalami kekosongan atau komplang. Itu kenapa kita mengukuhkan Gusti Prabu," ujar Ketua Paguyuban Trah Ki Ageng Giring - Ki Ageng Pemanahan, Satria Djojonegoro.