REPUBLIKA.CO.ID, ANCHORAGE -- Komunitas Muslim di Anchorage, kota terbesar negara bagian Alaska di wilayah paling utara Amerika Serikat terus berkembang. Saat ini jumlah mereka diperkirakan sekitar 2000 hingga 3000 warga. Untuk memenuhi kebutuhan komunitas Muslim, seorang imigran asal Gambia memberanikan diri membuka toko halal.
Sesuai dengan namanya, Alaska International Grocery, toko berlabel halal milik Lamin Joberteh ini menjual daging halal dan berbagai bahan kebutuhan sehari-hari dari berbagai negara. Sebagian besar produk yang dijual adalah produk asal Afrika, sesuai demografi pelanggannya.
Lamin Joberteh sendiri berasal dari Gambia, Afrika Barat.
"Saya datang ke sini pada tahun 1986 dan bekerja di bank. Setelah bekerja untuk dunia perbankan selama 14-15 tahun, saya memutuskan untuk membuka toko ini, karena populasi Muslim saat itu terus berkembang," kata Lamin.
Keputusan Lamin untuk banting setir dari perbankan ke toko halal mendapat sambutan baik dari komunitas Muslim Anchorage.
Salah seorang pelanggan toko tersebut, Khalifah Cisse, mengatakan, “Toko ini adalah karunia bagi kami, komunitas Muslim di Anchorage, Alaska. Ini adalah toko halal pertama dan kami bisa belanja dengan tenang."
Dan bagi pendatang asal New York seperti Sega, keberadaan toko halal di Alaska ini sempat membuatnya terkejut.
"Sejujurnya, saya terkejut. Sebelum pindah ke Alaska saya bertanya-tanya apa ada Muslim di Alaska. Apakah ada masjid untuk sholat? Ini pertanyaan yang muncul tentang Alaska, karena belum banyak yang tahu tentang Alaska kecuali cuaca dingin dan saljunya," katanya.
Selain menjual langsung ke konsumen toko halal ini juga merupakan pemasok daging untuk sejumlah restoran.
Semua barang yang dijual di Halal Store ini berasal dari luar Alaska, termasuk daging halal ini karena Alaska belum mempunyai rumah potong halal.
Menurut Lamin, saat ini ia maupun komunitas Muslim Alaska lainnya belum memiliki rencana untuk membuka usaha peternakan maupun rumah potong halal.
"Untuk mendirikan rumah potong halal di Alaska tidak mudah, karena diperlukan modal yang sangat besar. Mungkin suatu hari nanti ada rumah potong halal di Alaska, tapi tidak dalam waktu dekat," kata Lamin.
Selain dikenal sebagai pemilik toko halal pertama di Alaska, Lamin Joberteh juga dipercaya sebagai presiden masjid Alaska.