Senin 13 Jul 2015 18:00 WIB

'Terlalu Dini Pimpinan KY Jadi Tersangka'

Rep: C26/ Red: Djibril Muhammad
Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrohman Syahuri
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrohman Syahuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan tersangka dua pejabat Komisi Yudisial (KY) banyak dikaitkan dengan kriminalisasi para pendukung KPK.

Pengamat hukum pidana dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Ahmad Bahiej mengatakan belum bisa menyebut ada rekayasa atau kriminalisasi atas penetapan tersebut

Ahmad menilai masih terlalu dini untuk menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk kriminalisasi atau bukan. Apalagi proses hukum baru saja bergulir.

"Kita belum tahu apakah ini memang mengada-ada atau tidak. Masih terlalu dini menyimpulkannya karena prosesnya saja baru dimulai," katanya saat dihubungi ROL, Senin (13/7).

Menurutnya, kepolisian pasti memiliki alasan sendiri dalam prosedur penetapan tersebut. Tidak kemudian serta merta menetapkan tanpa bukti dan keterangan yang memadai.

Ia menyebut proses persidangan yang akan membuktikan anggapan-anggapan pro dan kontra yang dikeluarkan publik. Publik harus menunggu proses dilaksanakan terlebih dahulu baru kemudian bisa menilai.

Tambah dia, jika dalam proses persidangan tidak terbukti maka ini bisa disebut ada upaya rekayasa. Oleh karena itu kepolisian harus bisa memaparkan dengan jelas bukti dan keterangan yang menjadi landasan penetapan tersangka.

Ketua KY Suparman Muzaki dan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri ditetapkan menjadi tersangka oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas tuduhan pencemaran nama baik yang dilaporkan hakim Sarpin Rizaldi.

Sarpin yang pernah menangani kasus praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan merasa terpojokkan atas komentar keduanya atas putusan yang dikeluarkan dirinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement