REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) I Gusti Putu Artha menilai rencana pertemuan KPU dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para petinggi partai politik, Senin hari ini (13/7), untuk membahas islah Golkar jilid dua tidak akan menghasilkan apa-apa.
"Pertemuan itu percuma saja. Saya kira tidak akan menyelesaikan. Saya tahu persis teman-teman komisioner KPU bertujuh bisa terseret di urusan politik," kata I Gusti Putu Artha dalam diskusi bertajuk "Konflik Golkar Perspektif Hukum Tata Negara dan Politik", yang diselenggarakan EmrusCorner, Senin (13/7).
Dia menilai KPU tidak akan mengubah Peraturan KPU demi mengakomodir Golkar dalam pilkada. Sebab jika KPU melakukan hal itu, penyelenggara pemilu itu bisa mendapat tekanan keras dari partai lain.
"KPU tidak akan mengubah peraturan demi Golkar, karena bisa-bisa KPU 'dibunuh' partai-partai lain," kata dia.
Bagi dia, sebenarnya saat ini KPU hanya perlu bersikap tegas dengan mengakui pengurus partai yang memegang SK Menkumham. Dengan demikian KPU dapat meminimalisir konflik yang memuncak di kemudian hari.
"Kalau dibiarkan bisa meledak ini, nanti polisi juga disalahkan. Padahal harusnya dicegah di ujungnya dulu," kata dia.