Senin 13 Jul 2015 19:58 WIB

'Pimpinan KY Tersangka, Balas Budi Polri ke Sarpin'

Rep: c26/ Red: Bilal Ramadhan
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Sarpin Rizaldi memberikan ketergangan kepada wartawan usai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/3).
Foto: Antara/Pevita Price
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Sarpin Rizaldi memberikan ketergangan kepada wartawan usai diperiksa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan tersangka dua petinggi Komisi Yudisal (KY) tentu tidak bisa dipisahkan dengan konflik KPK-Polri. Peneliti Indonesia Legal Rountable (ILR) Erwin Natosmal Oemar menduga ada bentuk balas budi yang dilakukan Polri kepada Hakim Sarpin Rizaldi sebagai pelapor.

Erwin mengatakan kasus ini terlihat berhubungan dengan kasus praperadilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang didtetapkan sebagai tersangka atas dugaan rekening gendut oleh KPK. Dalam persidangan tersebut, Sarpin memenangkan Polri dengan membatalkan status tersangka Komjen Budi.

"Sebelumnya putusan Sarpin pada kasus Budi Gunawan tentu menjadi hutang budi yang dibalas Polri saat ini," katanya saat dihubungi ROL, Senin (13/7).

Menurutnya, sebagai pihak yang diketahui pernah membantu tentu ada bentuk hutang budi yang harus dibalas Polri. Walaupun tidak bisa dibuktikan secara jelas, namun wajar jika publik mengkaitkan pada hal tersebut.

Ketua KY Suparman Muzaki dan Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan pencemaran nama baik yang dilaporkan Sarpin. Semuanya bermula dari putusan Sarpin atas kasus dugaan rekening gendut Komjen Budi. Kritikan pimpinan KY atas kasus tersebut dinilai memojokkan Sarpin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement