REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan insiden Tolikara, Papua, sebelum masalah ini semakin meluas dan menjadi problem antarumat beragama.
"Pemerintah harus segera mencari solusi terbaik dalam insiden ini agar kasus ini tidak meluas dan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ketua MUI Kota Mataram H Muhtar saat dikonfirmasi, di Mataram, Sabtu (18/7).
Peristiwa pembakaran masjid di Tolikara, Papua saat umat Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri 1436 Hijriyah, Jumat (17/7) dikhawatirkan bisa memicu konflik antarumat beragama. Untuk itu, Muhtar juga mengingatkan kepada semua umat Muslim agar tenang dan tidak terprovokasi dengan masalah itu.
Pasalnya pemerintah tentu tetap menginginkan agar warga negara Indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuan, baik internalumat beragama, antarumat beragama maupun antarpemerintah. "Jika kita tidak sadar dengan kebangsaan bisa saja kita langsung balas," katanya.
Karena itu, Muhtar yang juga menjadi anggota Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Kota Mataram mengimbau agar semua umat muslim bisa menahan diri dan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. "Hal ini sebagai bagian antisipasi masalah yang akan datang dan merupakan bagian dari peringatan bagi kita," katanya.