REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen International Conference of Islamic Scholar (ICIS) KH Hasyim Muzadi mendesak aparat penegak hukum menangkap pelaku penyerangan umat Islam di Karubaga, Tolikara, Papua. Ketika menjalankan shalat Id pada Jumat (19/7), mereka diserang massa Gereja Islami Di Indonesia (GIDI) hingga membuat rumah Allah tersebut terbakar habis.
Kiai Hasyim menyatakan, umat Islam, baik di dunia, khususnya Indonesia mengalami serangan beruntun. Pada hari pertama bulan Ramadhan pada 18 Juni 2015 pukul 09.00 am waktu Den Haag, Greet Wilders (ketua Partai Kebebasan Belanda) mengumunkan kartun Nabi Muhammad. Di Indonesia, 1 Syawal atau hari pertama Idul Fitri 1436 Hijriah, jamaah kaum Muslimin diserang di Papua.
"Sekalipun demikian kaum Muslimin Indonesia tidak boleh emosi, karena emosi itulah yg ditunggu tunggu pihak Islamofobia agar langkah kaum Muslimin tak terkendali," ujarnya dalam siaran pers, Ahad (19/7).
Menurut dia, kaum Muslimin Indonesia harus menata kembali kualitas perjuangannya untuk agama, bangsa, dan dunia. Bersamaan dengan itu, mantan ketua umum PBNU tersebut menghimbau agar teman-teman sebangsa dan setanah air tidak melaporkan hal'hal negatif di dalam negeri kepada asing dengan sedikit 'imbalan'.
"Yang padahal itu mengakibatkan kerugian martabat bangsa. Lebih baik duduk bersama menyelesaikan segala masalah di dalam negeri sendiri. Lebih terhormat dan lebih nasionalis," ujar anggota Wantimpres itu.