Ahad 19 Jul 2015 11:31 WIB

Cegah Kasus Tolikara Meluas, Polisi Jaga Gereja di Malang

Suasana kebakaran Masjid Karubaga kini menjadi puing-puing.
Foto: Facebook
Suasana kebakaran Masjid Karubaga kini menjadi puing-puing.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polres Kota Malang mengawal dan menjaga ketat pelaksanaan ibadah (misa) hari Minggu umat Kristen di masing-masing gereja yang ada di kota itu sebagai upaya pencegahan agar konflik di Papua tidak meluas ke kota pendidikan tersebut.

"Pengamanan dan pengawalan ketat dengan menempatkan dua hingga tiga personel kepolisian ini sebagai antisipasi dan mencegah agar konflik yang terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua tidak sampai meluas ke Kota Malang. Kami juga tidak ingin kecolongan," kata Kapolresta Malang, AKBP Singgamata, Ahad (19/7).

Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa toleransi antarumat beragama di Kota Malang masih terjaga dan situasi serta keamanan di daerah ini juga tetap kondusif.

Jumlah gereja Kristen dan Katolik di Kota Malang sekitar 80 dan tersebar di seluruh penjuru kota. Untuk mengamankan dan mengawal pelaksanaan ibadah atau misa hari Minggu, polisi menempatkan dua hingga tiga personel di setiap gereja yang sebelumnya sudah dipetakan personel yang bertugas di setiap gereja.

Selain mengawal pelaksanaan ibadah, personel kepolisian di Kota Malang juga mendatangi kelompok mahasiswa dan masyarakat Papua yang ada di daerah tersebut. Hal itu dilakukan supaya masyarakat Papua yang tinggal di Kota Malang terjamin keamanan dan kenyamanannya.

Kelompok dan masyarakat asal Papua yang menempuh pendidikan di Kota Malang tersebut di sejumlah kawasan, namun kawasan yang paling banyak berada di Kecamatan Lowokwaru karena sebagian besar dari mereka kuliah di Universitas Tribuana Tungga Dewi (Unitri) yang berlokasi di Tlogomas.

Sebelumnya (setelah kejadian Tolikara, Papua) Forum Bersama Tokoh Kristen se-Jatim mendatangi kediaman KH Hasyim Muzadi, Sabtu (18/7) siang. Kedatangan mereka guna menindaklanjuti konflik antarwarga di Kabupaten Tolikara, Papua.

Pertemuan yang berlangsung tertutup itu menghasilkan empat pernyataan sikap, salah satunya adalah dukungan pada penegak hukum untuk mengusut kasus ini hingga tuntas. Dukungan itu karena konflik yang berlangsung di Papua terjadi pada hari Lebaran.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement