Ahad 19 Jul 2015 16:07 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

Muzadi: Konflik Agama Masih Digunakan untuk Merusak Indonesia

Hasyim Muzadi
Foto: Antara/Reno Esnir
Hasyim Muzadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Hasyim Muzadi menyatakan pemerintah harus tegas dan cermat menangani insiden yang terjadi pada hari pertama Idul Fitri di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7) lalu.

"Ternyata agama masih terus digunakan untuk kepentingan lain dengan tujuan merusak Indonesia secara luas melalui konflik agama," katanya di Jakarta, Minggu (19/7).

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan kaum Nasrani di lingkungan kejadian dan organisasi yang bertanggung jawab di mana oknum-oknum penyerang berada, harus meminta maaf kepada kaum Muslimin di Indonesia secara terbuka.

Pemerintah, katanya, harus bertindak tegas terhadap pelaku-pelaku penyerangan terhadap jamaah kaum Muslimin yang sedang menjalankan Sholat Ied saat insiden itu terjadi.

Ia mengatakan orang-orang Muslim yang melakukan tindakan melanggar hukum di Indonesia telah menerima hukumannya, baik yang teroris, pelaku kekacauan, peristiwa Ahmadiyah misalnya, bahkan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziq pernah mendapatkan hukuman.

Menurut Hasyim Muzadi, saatnya sekarang negara bertindak adil, bukan karena agamanya namun karena pelanggaran hukum. Selanjutnya, kerukunan lintas umat agama harus digalakkan lagi dalam jalur moderasi bukan liberalisasi.

Hasyim Muzadi menambahkan saatnya pula sekarang masyarakat Barat/Eropa berkesempatan untuk menata kembali visi pandangannya terhadap agama-agama di Indonesia termasuk Islam, karena selama ini mereka melihat sentral kekacauan hanya bersumber dari Islam.

"Kita ingin melihat dari mereka sekarang bagaimana korelasi antara 'freedom of speech', 'freedom of religion' dan 'fredom of expression' dalam peristiwa Papua ini," katanya.

Sekalipun demikian, katanya, kaum Muslimin di Indonesia tidak boleh emosi karena emosi itulah yang ditunggu-tunggu pihak "Islamophobia" agar langkah kaum Muslimin tak terkendali.

"Kaum Muslimin di Indonesia harus menata kembali kualitas perjuangannya untuk agama, bangsa, dan dunia," katanya.

Hasyim Muzadi mengimbau seluruh bangsa Indonesia tidak melaporkan hal-hal negatif di dalam negeri kepada asing dengan sedikit "imbalan" padahal mengakibatkan kerugian martabat bangsa.

"Lebih baik duduk bersama menyelesaikan segala masalah di dalam negeri sendiri. Lebih terhormat dan lebih nasionalis," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement