Senin 20 Jul 2015 07:07 WIB

Menpan RB Apresiasi Birokrasi Kota Bandung

Men PAN RB Yuddy Chrisnandi saat megecek Terminal 2 Bandara Soetta usai kebakaran, Ahad (5/7)
Foto: Kemenpan RB
Men PAN RB Yuddy Chrisnandi saat megecek Terminal 2 Bandara Soetta usai kebakaran, Ahad (5/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengapresiasi percepatan reformasi birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bandung.

"Bandung harus menjadi role model reformasi birokrasi yang membuat bangga warganya serta menjadi teladan bagi pemerintah daerah lainnya", ujar Yuddy melalui keterangan tertulis Kemenpan-RB, Ahad (19/7).

Hal ini disampaikan Yuddy dalam kunjungannya menemui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung pada Ahad (19/7). Kedatangan Yuddy dalam rangka merayakan Hari Idul Fitri.

Menurut Yuddy, ada tiga indikator Kota Bandung berhasil melakukan percepatan reformasi birokrasi. Pertama adalah adanya penghargaan KPK untuk program peningkatan antikorupsi. Kedua, ombudsman yang dianggap cukup berhasil dalam usaha peningkatan kualitas pelayanan publik.

"Kemudian yang ketiga, Kota Bandung berhasil mendapatkan nilai baik dari Kemenpan-RB untuk penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah," tutur Yuddy.

Oleh karena itu, Guru Besar dari Universitas Nasional Jakarta ini meminta agar Wali Kota Bandung beserta jajaran dan warga terus bekerja sama untuk mereformasi diri dan membangun Kota Bandung. Kemenpan-RB memang gencar mengampanyekan reformasi birokrasi, salah satunya dengan meningkatkan kedisiplinan aparat sipil negara, seperti dalam hal hari masuk setelah libur Lebaran.

"Jangan ada yang menambah liburan setelah Hari Idul Fitri dan cuti bersama," ujar Yuddy.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement