REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebagian kalangan menilai pesona Radamel Falcao sudah habis. Ia tak segarang dulu, saat masih berkostum Atletico Madrid.
Indikasinya, sewaktu memperkuat AS Monaco, Falcao tak berkontribusi maksimal. Usai cedera lutut, Monaco meminjamkannnya ke Manchester United.
Semusim bermarkas di Old Trafford, Radamel tampil melempem dan hanya mencetak empat gol dari 26 laga di Liga Primer. Puncaknya saat membela Kolombia di Copa America 2015, penyerang berambut gondrong ini tak mencetak sebiji gol pun ke gawang lawan.
Namun reaksi sebaliknya ditunjukkan manajemen Chelsea FC. Setelah MU memulangkan sang bomber ke Monaco, the Blues langsung menunjukkan ketertarikan hingga akhirnya membuat kesepakatan peminjaman Falcao.
Kepada wartawan, pelatih Jose Mourinho mengakui ia mendapat saran dari John Terry dan Garry Cahill untuk mendatangkan Falcao. Pendek kata, para jagoan London biru itu tidak sependapat eks penggawa FC Porto tersebut dinilai telah habis.
"Saya menyaksikan pertandingan kami melawan MU beberapa kali. Saya berbicara dengan John dan Cahill tentang dia (Falcao), para pemain kami kesulitan mengontrol dia," kata Mourinho dikutip dari Sports Mole, Senin, (20/7).
Juru taktik asal Portugal itu menilai Falcao adalah tipe penyerang yang terus bergerak di kotak penalti. Ia meyakini potensi juru gedor berusia 29 tahun itu masih ada.
"Mari kita lihat apakah dia bisa meningkatkan rasa percaya dirinya atau tidak," imbuh Jose.
Bersama Atletico, Falcao menjadi salah satu penyerang tersubur di Eropa. Total dalam 91 laga ia mampu mencetak 70 gol. Ia juga berstatus top skorer Liga Europa dalam dua edisi pada musim 2010/2011,dan 2011/2012.