Selasa 21 Jul 2015 08:21 WIB

Kecerian WNI Berlebaran di Australia

Ilustrasi Lebaran
Foto: REUTERS/Fahad Shadeed
Ilustrasi Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Merayakan Idulfitri 1436 Hijriah dirasakan sangat berbeda oleh anak-anak warga negara Indonesia yang sekarang tinggal di Australia Selatan. Mereka punya cara tersendiri untuk menikmati "hari kemenangan" setelah sebulan penuh berpuasa dengan melawan musim dingin.

Misalnya, Raissa Azalia Mustafa (12) yang dua tahun sebelumnya selalu mudik dari Jakarta ke Lamongan atau ke Sambas (Kalimantan Barat), tempat kedua orang tuanya dibesarkan. Namun, sekarang harus jauh dari kerabatnya. "Di Indonesia, kalau mudik ke kampung meriah sekali. Setiap Lebaran banyak teman, banyak angpao (duit) dan bisa makan kue kampung yang enak-enak," kenang Raissa.

Akan tetapi, dia masih merasa beruntung. Dibandingkan dengan tahun lalu, Lebaran sekarang bisa berkumpul dengan teman-teman main sesama WNI yang berasal dari berbagai macam daerah di Indonesia. Hal tersebut dimungkinkan karena WNI diaspora dan para pelajar yang tinggal di sekitar Adelaide menghelat halalbihalal dengan melibatkan anak-anak mereka dalam menampilkan kebolehan di hadapan seratusan pengunjung. Kegiatan tersebut digelar komunitas Kajian Islam Adelaide (KIA) di Flinders University, Australia Selatan, baru-baru ini (18/7).

"Senang juga sih Lebaran kali ini. Bisa menari Saman dan setelah itu bermain bersama teman-teman," sambung Raissa yang ikut tampil membawakan tarian asal Aceh itu.

Selain Raissa, kebahagiaan Lebaran juga tampak terpancar pada wajah Fathi Fauzan Pakkanna yang mempertunjukkan bakatnya sebagai dai cilik di hadapan teman-teman sebaya dan pengunjung dewasa. Lelaki kecil berusia 12 tahun ini dengan gaya berpidato yang mengundang tawa pengunjung, fasih melafalkan berbagai ayat Alquran dan hadis beserta artinya seputar makna Lebaran dan bagaimana mensyukuri nikmat Tuhan.

Dalam kesempatan itu, Ketua KIA Dwi Irnando menyampaikan kegiatan itu digelar sebagai ajang silaturahmi dan saling memaafkan. Kajian Islam Adelaide atau KIA yang berdiri sejak 2008 itu menjadi wadah silaturahmi mempertemukan berbagai umat Islam Indonesia yang berada di Australia Selatan.

Acara yang dikemas secara santai itu juga dihibur kelompok rebana Elmusafir yang membawakan lagu-lagu Islami yang berbahasa Arab, seperti Selawat untuk Rasul (Muhammad) maupun lagu religius berbahasa Indonesia. Bahkan, mereka juga membawakan lagu daerah seperti Manuk Dadali (Jawa Barat). Sebagai pelengkap acara, makanan yang disajikan juga khas Lebaran, seperti opor ayam, ketupat, rendang, dan berbagai jenis makanan Indonesia lainnya. Mereka pun menikmati Lebaran layaknya di Indonesia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement