REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) telah terbentuk sejak 12 Februari 1963. Sebagai organisasi keagamaan, GIDI tentunya juga memiliki pandangan perilaku di dunia ditujukan untuk kebahagiaan di surga.
Seperti dilansir dari website resmi GIDI, visi terbentuknya lembaga ini adalah 'Umat GIDI Masuk Surga'. Kalimat itu terpampang jelas menjadi bagian dari pandangan GIDI. Mereka percaya bahwa Tuhan berkehendak agar setiap orang yang percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi akan masuk sorga.
Gereja GIDI percaya bahwa gereja sebagai tubuh Kristus yang nyata di dunia ini. Menurutnya, semua umat berkewajiban memberitakan Injil Kristus tanpa pandang suku, etnis, dan status sosial. Mereka wajib menyebarkan pandangan kebenaran, kasih karunia dan keselamatan.
Dalam ajarannya GIDI memiliki iman dan pengharapan bahwa setiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juru selamat pribadi akan memperoleh hidup yang kekal. Karena itu, gereja GIDI menekankan pentingnya pertobatan dan menerima Yesus Kristus secara pribadi.
Mereka mengklaim hanya dengan jalan demikian seseorang bisa memiliki jaminan untuk masuk sorga melalui Yesus Kristus.
Sesuai dengan pandangannya menyebarkan penginjilan, gereja ini telah meluas penyebaran dan pelayannya tak hanya nasional tapi juga internasional. Membuktikan eksistensi mereka di seluruh pelosok tanah Papua, Indonesia, Asia Pasific dan Eropa.
Hingga kini mereka telah menjalin kerja sama dengan gereja injili internasional dengan beberapa negara yakni Israel, Papua New Guniea, Palau, Belanda, Aboriginal, Yunani, Pakistan dan Ethiopia.