Selasa 21 Jul 2015 21:43 WIB

Pemudik Enggan Manfaatkan Ruang Istirahat Terminal Rajabasa

Terminal Rajabasa
Foto: amaliarosdiana10.blogspot.com
Terminal Rajabasa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebagian pemudik dan penumpang arus balik Lebaran 2015 enggan menggunakan ruang istirahat di Terminal Rajabasa Lampung, karena kondisinya tidak terawat dan letaknya yang dianggap jauh. Ruang tersebut berada di lantai dua terminal antarprovinsi itu.

Berdasarkan pantauan di Terminal Rajabasa Lampung, Selasa, penumpang arus balik enggan singgah di ruangan yang telah disediakan sejak tiga tahun lalu itu.

"Tempat istirahat yang di atas terlalu tinggi dan sedikit menyeramkan," kata Yulita (41), pemudik yang baru datang dari Pulau Jawa.

Dia mengatakan, lebih baik menunggu di luar seperti dekat pos polisi dan posko lainnya yang disediakan oleh sejumlah lembaga non-pemerintah.

Hal senada disampaikan pemudik lainnya, yang enggan beristirahat di fasilitas yang disediakan oleh pihak Dishub.

"Lebih baik menunggu di luar dari pada di dalam gedung yang telah disediakan," kata Leo (35), pemudik yang hendak balik ke Pulau Jawa.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung Rifai mengatakan ruang beristirahat di Terminal Rajabasa tidak diminati penumpang karena letaknya kurang strategis.

"Awalnya pedagang yang di bawah diminta pindah ke atas, tapi pemudik enggan ke atas. Artinya tidak saling membantu," katanya.

Terminal Rajabasa Lampung pada Selasa mulai dipadati arus balik pemudik tujuan Pulau Jawa. Berdasarkan pantauan di Terminal Rajabasa Lampung, mulai Selasa sore hingga malam, pemudik memadati terminal itu, bahkan jumlahnya makin bertambah pada malam.

Bus antarkota tujuan Pelabuhan Bakauheni selalu disesaki penumpang. Mereka bahkan berebutan naik bus ketika kendaraan tersebut mulai parkir di jalur pemberangkatan.

Dari data sementara pada H+2 sebanyak 10.901 penumpang telah diberangkatkan dari Terminal Rajabasa, sementara kedatangan penumpang di terminal itu mencapai 7.652 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement