REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Berdasarkan essay yang ditulis oleh Behnam Sadeghi setelah diuji radiokarbon diperkirakan potongan manuskrip Alquran yang ditulis di atas kulit domba atau kambing diperkirakan berasal dari paruh pertama abad ketujuh sehingga menjadikannya manuskrip alquran tertua yang pernah ditemukan.
Berdasarkan laporan Muslim awal menegaskan bahwa sahabat yang berbeda dari Nabi memiliki versi yang berbeda tentang alquran dan beberapa laporan memberikan varian diklaim dari naskah-naskah kuno mereka.
Perbedaan antara naskah ini tampaknya telah memotivasi upaya standarisasi tulisan alquran. Seperti pada jaman Usman bin Affan, salinan Alquran dari ”edisi yang asli” didistribusikan. Namun, komunitas muslim tidak cukup mampu menyimpan kulit binatang selama beberapa dekade dan memproduksi mushaf yang komplit.
Kemungkinan manuskrip tersebut merupakan salinan Alquran dari era Usman bin Affan pada 644-656 Masehi atau masa kekhalifahan sebelumnya. Hasil tes memberikan kemungkinan lebih dari 95 persen manuskrip al-Qur`an itu berasal dari antara tahun 568 dan 645 Masehi.
Berdasarkan hitungan penanggalan Masehi, masa Nabi Muhammad menerima wahyu, sejak diangkat sebagai rasul dan mendakwahkan Islam hingga ajalnya, adalah antara tahun 610 Masehi dan 632 Masehi.
Beberapa waktu sekitar tahun 650,Usman dikatakan memiliki salinan alquran yang dikirim untuk Kufah, Basra, di Suriah dan telah disimpan salinannya di ̣ Madinah. Manuskrip alquran itu, meskipun usianya sudah seribuan tahun lebih, masih dapat dilihat dan dibaca dengan jelas. Teks alquran tersebut ditulis dengan gaya Hijazi.
Sebagian besar naskah alquran pertama dan awal abad kedua naskah dari pertama dan awal abad kedua tersebar di seluruh dunia di perpustakaan, museum, masjid, dan tangan swasta. Laporan yang terakumulasi dalam sumber-sumber sastra tentang sejarah awal teks bukan tanpa masalah.
Mereka berisi kontradiksi dan kesenjangan dalam aspek-aspek tertentu dari apa yang terjadi sebelum disebarluaskan pada masa Usman. Namun, ada unsur-unsur tertentu yang berkaitan ̠ pada tindakan penyebaran itu sendiri yang dapat diverifikasi.
Pertama, tidak ada keraguan bahwa pada masa Usman yang mendirikan-standar bacaan pada alquran dengan mengirimkan salinan asli alquran untuk berbagai kota. Kedua, adanya alasan untuk percaya bahwa pada masa Usman, ia mendirikan adalah apa sumber mengatakan itu sejauh aspek kerangka-morfemis termasuk perbedaan dalam konvensi ejaan bacaan.
Manuskrip yang hampir seabad terabaikan di Universitas Birmingham itu merupakan bagian dari Mingana Collection, yang terdiri dari lebih 3.000 dokumen asal Timur Tengah yang dikumpulkan pada tahun 1920-an oleh Alphonse Mingana, seorang pendeta Khaldean yang dilahirkan di dekat Mosul di Iraq sekarang.
Pendeta Mingana melakukan perjalanan ke berbagai wilayah Timur Tengah untuk mengumpulkan manuskrip-manuskrip lawas dengan dukungan dana dari Edward Cadbury, anggota keluarga dinasti pengusaha kaya bidang industri panganan coklat.