REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem mengatakan terlalu dini bila di negaranya diadakan konferensi perdamaian dengan PBB. Dengan pernyataan Moualem, prospek diplomasi yang telah dijalankan PBB di sana selama tiga bulan, terancam bubar.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintahnya memandang dukungan Iran untuk Damaskus akan terus berlanjut. Meskipun Iran telah menyepakati kesepakatan nuklir dengan negara-negara kekuatan dunia.
Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, yang telah bertemu Moualem di Damaskus mengatakan memang terlalu dini mengadakan konferensi damai di Suriah. "Kami berpikir kesepakatan Jenewa yang ke 3 masih prematur. Kecuali Suriah mengatasi masalah di antara mereka sendiri," jelas Mistura, seperti dikutip Reuters, Jumat (24/7).
PBB telah menyelenggarakan dua konferensi besar di Suriah sejak 2011 lalu. Pada perundingan damai terakhir, PBB bahkan membawa serta perwakilan oposisi. Namun, pembicaraan damai tersebut, selalu bermuara pada kegagalan.