REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebuah olahraga massal unik dilangsungkan di Surabaya, Ahad (26/7) pagi. Tak kurang dari 5 ribu orang berlari sejauh 4 kilometer mengenakan atribut sarung dalam ajang yang dinamai "Sarong Fun Run" tersebut.
Kegiatan tersebut diselenggarakan menyambut Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang akan dihelat di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus mendatang. Sebanyak 4 ribu peserta berasal dari masyarakat umum dan seribu orang anggota TNI/Polri beradu menjadi yang tercepat memperebutkan medali Wakil Gubernur Jawa Timur.
Bertolak dari di Lapangan Kodam V/Brawijaya, para peserta mengenakan sarung dengan cara yang unik. Ada yang dililitkan di pinggang, seperti pada umumnya, ada yang diselendangkan di bahu, ada juga yang dibuat seunik mungkin, seperti dijadikan kostum ninja.
“Event ini mengajak masyarakat berolahraga, hidup sehat sekaligus ikut menjaga tradisi. Menjaga tradisi artinya membanggakan apa yang menjadi ciri khas kita. Ini pertama kalinya di Indonesia, mungkin di dunia lari dengan menggunakan sarung,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang juga merupakan Ketua Panitia Lokal Muktamar ke-33 NU.
Menurut Saifullah, sarung merupakan simbol identitas masyarakat Indonesia, yang telah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Saifullah, tradisi sarung tidak hanya dimiliki kaum pesantren, tapi hampir semua masyarakat Indonesia.
Saifullah berharap, masyarakat bisa memanfaatkan momen tersebut untuk berolahraga sekaligus sarana hiburan. "Jarang-jarang, para bapak mengajak keluarganya untuk berolahraga, sekaligus hiburan bersama," kata Saifullah.
Kegiatan Sarong Fun Run diselenggarakan secara cuma-cuma. Setiap peserta yang mendaftar mendapatkan satu paket sarung dan wajib dikenakan saat berlari. Seusai lari, peserta dihibur penampilan grup musik Kotak. Andi Nurroni Powered by Telkomsel BlackBerry®