Ahad 26 Jul 2015 23:00 WIB

Raja Salman dan Rombongan Berlibur ke Pantai Elite di Prancis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Penguasa Arab Saudi Raja Salman.
Foto: Reuters
Penguasa Arab Saudi Raja Salman.

REPUBLIKA.CO.ID,nNICE -- Pemimpin Saudi Arabia, Raja Salman pergi berlibur bersama rombongannya yang berjumlah 1.000 orang di sebuah kawasan pantai elit di Prancis. Ia dan rombongan tiba pada Sabtu (25/7) menggunakan pesawat kerajaan di bandara Nice.

Seribu orang ini kemudian pawai melaju menggunakan 10 iring-iringan kendaraan ke kawasan pantai, vila dan penginapan di Riviera. Mereka akan menghabiskan waktu selama tiga pekan liburan di sana.

Raja Salman dan orang-orang terdekatnya akan menginap di vila keluarga dekat pantai di Vallauris, antara Antibes dan Marseille. Vila ini dulu pernah digunakan untuk merayakan pernikahan aktris Amerika Serikat Rita Hayworth dengan Pangeran Pakistan Aly Khan pada 1949.

Sementara raja Salman berada di vila, ratusan anggota rombongan lainnya akan tinggal di hotel mewah sepanjang pantai di Cannes. Kedatangan rombongan Raja Salman ini rupanya jadi angin segar bagi perekonomian lokal.

Pemilik toko barang mewah, hotel dan bisnis di kawasan mengaku sangat senang mengetahui rombongan akan berada di sana selama tiga pekan. Presiden Asosiasi Manager Hotel Cannes, Michel Chevillon mengatakan kedatangan mereka adalah berita yang benar-benar bagus untuk perhotelan dan ekonomi lokal. "Mereka punya daya beli yang luar biasa," kata dia.

Direktur hotel bintang empat Hotel Montaigne di Cannes, Serge Reinhard juga mengatakan hal sama. "Ini akan sangat berimbas pada perekonomian kita, juga restoran dan mereka yang bekerja di vila, ini nyata," kata dia. Separuh dari total kamar di hotelnya telah disewa rombongan raja.

Demi keamanan dan kenyamanan mereka, pemerintah setempat menutup kawasan pantai untuk publik. Hal ini memicu protes keras dari penduduk sekitar. Mereka bahkan membuat petisi agar pantai di Vallauris tetap terbuka untuk publik.

"Kami mendesak zona ini, seperti semua publik estate maritim dan properti publik harus tetap bisa diakses oleh semua orang, penduduk, turis, warga Prancis, warga asing bahkan mereka yang lewat," kata petisi. Sejauh ini, petisi telah mendapat dukungan dari 100 ribu orang.

Tak hanya penduduk, walikota Vallauris, Michelle Salucki juga mendukung petisi. Ia menulis surat protes untuk Presiden Francois Hollande, mengatakan bahwa rombongan membuat pekerjaan kontruksi yang tidak sah.

Sebuah tiang beton langsung dibangun di tanah berpasir untuk membuat lift sebagai sarana lalu lintas raja Salman. Mereka berjanji akan menghancurkannya lagi setelah rombongan selesai liburan. "Kami memahami alasan keamanan dan kepentingan bangsa yang lebih besar, tapi tidak ada yang bisa membebaskan diri dari hukum negara," kata Salucki. Selama keberadaan rombongan, penduduk jika dilarang mendekat dengan jarak 300 m dari vila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement