Senin 27 Jul 2015 18:09 WIB
Muktamar NU ke-33

Ulama: Wajib Hukumnya Memilih Kiai Hasyim Jadi Rois Aam

 Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasyim Muzadi ANTARA/Andika Wahyu
Foto: ANTARA /Andika Wahyu
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasyim Muzadi ANTARA/Andika Wahyu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelaksanaan suasana Muktamar Nahdlatul Ulama dinilai  tidak menampakkan karakter nahdliyin karena banyak ditumpangi kepentingan, termasuk partai politik tertentu. Sosok Rois Aam pun ditumpukan pada KH Hasyim Muzadi.

“Sampai muncul pertanyaan, ini Muktamar NU atau muktamar partai,” tegas Ketua Umum Idaroh Aliyah (Pusat) dalam Jam’iyyah Ahlut Thoriqoh Al-Mu’Tabaroh An-Nahdlyiiyah (JATMAN) KH Abdul Mu’thy Nurhadi, Senin (27/7).

Melihat kondisi ini, JATMAN kembali menegaskan akan mendukung KH Hasyim Muzadi terpilih sebagai Rois Aam sekaligus mendorong dan wanti-wanti jamaah thoriqoh yang jadi pengurus NU agar tepatmemilih mantan Ketua Umum PBNU dua periode tersebut.

“Penegasan Habib Luthfiy, tokoh yang bisa mengembalikan serta menyelamatkan NU dan punya ilmunya untuk itu adalah Kiai Hasyim. Maka, wajib hukumnya memilih beliau,” paparnya.

Ditambahkannya, kondisi NU saat ini kalau dibiarkan akan berpengaruh pada kondisi NU kedepan.

“Semoga mendapat ridho. Semoga Kiai Hasyim menjadi Rois Aam. Kami ulama thoriqoh optimistis, kita mantap dan berjuang agar tercapai dengan ikhtiar kita dzaahiran (secara lahir) dan baatinan (secara batin).Insyaallah,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement