Selasa 28 Jul 2015 14:57 WIB

Ke Indonesia, PM Inggris Minta Resep Hadapi Radikalisme

Rep: c07/ Red: Ani Nursalikah
PM Inggris David Cameron mengikuti acara Forum Bisnis Indonesia dan Inggris di Jakarta, Selasa (28/7).
Foto: Antara/Bay Ismoyo
PM Inggris David Cameron mengikuti acara Forum Bisnis Indonesia dan Inggris di Jakarta, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam lawatannya ke Indonesia, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyempatkan waktu berdialog dengan beberapa tokoh cendekiawan Muslim Indonesia. Dalam dialog tersebut, Cameron meminta resep kepada Indonesia dalam menghadapi gerakan radikalisme seperti kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kurang lebih satu jam mereka melakukan dialog secara tertutup di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/7).  Tokoh yang hadir dalam dialog tersebut adalah Ketua Umum Muhamadiyah Din Syamsudin, Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenni Wahid, Mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi, Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra, Ketua Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa Azka Mahmud dan Mantan Menteri Luar Negeri era Megawati, Alwi Shihab.  

Yenny menyampaikan, Cameron mengatakan Indonesia sudah berhasil mengombinasikan semangat nasionalisme dengan identitas sebagai umat Muslim dan mampu mengembangkan toleransi dalam mempraktikan keberagamaan.

"Makanya Cameron datang ke sini tanya resepnya itu apa," ujar Yenny di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).

Indonesia, sambung Yenny, memiliki organisasi islam yang bersar seperti Muhamadiyah dan NU yang menjadi pilar yang menopang adanya toleransi serta mengusung terus gagasan tentang toleransi di Indonesia.

Kedua, Indonesia memiliki identitas Pancasila sebagai sebuah semangat hidup yang bukan hanya sekedar simbol saja.

"Nilai-nilai yang diaktualisasikan jadi penting. Orang Muslim Indonesia memang sudah mempraktikkan gaya hidup toleran yang mengayomi gaya hidup mayoritas dan minoritas," jelasnya.

Namun, tetap ada tantangan yang akan dihadapi semua bangsa. "Tetapi  Indonesia dilihat sangat jelas, standing kita jelas yang toleran, rahmatan lil alamin yang mengayomi semuanya," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement