REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai setiap agama memiliki sekelompok kecil kaum radikal.

“Salah lah pasti yang menyerang (Tolikara). Tapi, saya ingin katakan, semua agama ada kelompok kecilnya yang radikal. Islam ada, Kristen ada, Hindu ada, Buddha ada,” kata dia kepada Republika, Senin (27/7).

Politikus senior asal Partai Golkar tersebut melanjutkan, dalam kasus tersebut, hukum harus tetap ditegakkan. Tetapi, masyarakat juga harus menyadari bahwa peristiwa tersebut bukanlah peristiwa yang terjadi setiap tahunnya.

“Buktinya orang-orang Bugis itu lebaran tiap tahun, ada masjidnya dan ada ustadz-nya jadi tidak seperti surat itu,” tambah JK.

JK melanjutkan, surat edaran GIDI itu mungkin saja ada. Tetapi, tidak diberlakukan oleh pemerintah. Bukti nyata tidak diberlakukannya surat tersebut adalah masyarakat Tolikara masih tetap ada musholla, tetap ada Idul Fitri dan tetap ada jilbab.

“Pemerintah tidak memberlakukan, buktinya yang kau dengar tidak boleh lebaran tidak boleh berjilbab, tapi anda liat di TV sendiri kan? Perempuan-perempuan itu tetap pakai jilbab dan tidak masalah. Ya, sama saja kelompok radikal kita bikin edaran macam-macam, tidak boleh ini tidak boleh itu kan ada juga,” ucap Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika