REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua, Brigjen Rudolf membantah isu pencopotan Kapolres AKBP Soeroso terkait kasus pembakaran di wilayahnya. Ia menegaskan pihak atau pemberitaan tersebut tidak benar.
"Itu ngarang-ngarang. Anda tahu? kalau bilang pencopotan Polres yang lama tidak mendapat promosi jabatan ke jabaran Irbidops (inspektor bidang operasi) Polda Papua,"katanya kepada Republika saat ditemui di kantornya, Kemarin (26/7).
Rudolf mengatakan pemberitaan tersebut keliru sehingga ia berniat untuk menuntut pemberitaan tersebut. "Coba tanya, saya akan tuntut dia kalau dia bikin," ujarnya.
Ia menjelaskan, jika Polda Papua mencopot kapolres Tolikora seharusnya saat ini kapolres lama tidak ditempatkan pada posisi jabatan.
"Saya bilang kalau kita copot dia, dia non job. Sekarang dia dapat job promosi jabatan sebagai Irbidorps di Polda Papua," tegasnya.
Karena itu, ia meminta wartawan tidak memelintirkan judul ataupun isi berita. "Itulah saya bilang wartawan, bad news is goodnews, goodnews is badnews. Nah kalau begitu toh. Headline beda dengan isi di dalamnya. Itu tidak benar terus kalau saya bilang dicopot, Wakalpolda gila kah? Wakapolda bodoh sekali kah? Gitu toh," ujarnya.
Ditemui terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige mengatakan, Kapolres Tolikara AKBP Soeroso telah digantikan oleh AKBP Musa Korwa yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian pengamanan objek vital. Sementara, AKBP Soeroso menjadi irbidops (inspektor bidang operasi) Polda Papua.
"Serah terima jabatan dilakukan di Polda, Kemarin Pukul 9," katanya.
Sebelumnya, telah diberitakan Kabareskrim Komjen Budi Waseso pun membenarkan bahwa Kapolres Tolikara AKBP Soeroso telah dicopot. "Benar hari ini sudah dilakukan (pencopotan), mungkin ada penilaian Kapolda. Saya kira enggak asal copot," kata di Jakarta, kemarin.