REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Ja'far mengatakan, kementeriannya terus menggenjot program revitalisasi pasar desa agar mampu menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat di tengah berjubelnya minimarket yang masuk ke desa.
Pasar desa diharap mampu menangkal banyaknya produk luar yang masuk dan membuat masyarakat menjadi konsumtif bahkan menjadi 'korban pasar'.
"Produk dan hasil kerja masyarakat desa akan terwadahi dengan adanya pasar desa yang bagus, lengkap, dan modern. Dengan begitu, masyarakat desa tidak sekadar menjadi korban pasar, namun menjadi pelaku pasar yang memiliki daya saing tinggi," ujar Marwan, Rabu (29/7).
Hasil karya masyarakat desa sebenarnya tidak akan kalah bersaing dengan produk luar jika dibimbing dan diwadahi dengan pasar berkualitas dan berdaya jangkau luas. Apalagi potensi sumber daya alam di desa sangat melimpah dan didukung etos kerja masyarakatnya yang tidak kenal lelah.
Apalagi saat ini masyarakat desa cenderung meninggalkan pasar tradisional dan beralih ke minimarket. Minimarket memberi dampak besar terhadap aktivitas ekonomi di pasar desa, karena masyarakat lebih tergiur berbelanja di minimarket ketimbang ke pasar tradisional.
Karena itu revitalisasi pasar desa haris dilakukan agar pasar menjadi mewah, lengkap, dan modern. Jika pasar desa sudah terbangun dengan baik dan menyediakan berbagai kebutuhan secara lengkap, masyarakat desa akan lebih tertarik berbelanja di pasar desa ketimbang ke minimarket.