REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten Dr KH M Romly mengajak seluruh umat Islam di daerah itu untuk bersama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan UUD 1945.
"NKRI ini merupakan warisan para ulama yang harus kita jaga, dan mari kita bersama-sama membangun Banten dalam bingkai Republik Indonesia," katanya pada acara Kongres Umat Islam Banten di Pandeglang, Jumat malam.
Menurut dia, pada zaman perjuangan mengusir penjajah yang tampil di depan dari kalangan umat Islam, mulai dari Presiden Soekarno hingga Panglima Jenderal Besar Sudirman yang merupakan aktivis Muhammadiyah. Kemudian, kata dia, pergerakan masayarakat pada perlawanan terhadap penjajah di Surabaya pada tanggal 10 November juga berasal dari adanya ajakan berjihad dari KH Hasyim Asy'ari dan para ulama besar lainnya waktu itu.
"Begitu hebatnya perlawanan rakyat di Surabaya bahkan bisa membunuh Jenderal Malabi, sangat jarang sebuah peperangan menewaskan jenderal," katanya.
Karena itulah, kata dia, maka NKRI ini bisa dikatakan sebagai warisan para ulama, maka menjadi kewajiban semua umat Islam, termasuk di Banten untuk mempertahankannya dengan mengedepankan sikap persaudaran dan persatuan dengan agama lainnya.
Ia juga mengajak umat Islam di Provinsi Benten menjadi contoh dalam bersikap tolerensi dalam menjalankan hidup beragama. Dari dulu masyarakat Banten bisa menghargai agama lain dan dapat berdampingan. "Kita selalu diajarkan oleh para ulama untuk saling menghargai, bahkan tidak boleh mengganggu umat agama lain. Gereja dan tempat ibadah agama lain harus dilindungi, tidak boleh dirusak," katanya.