REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengantarkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri melihat kondisi terkini kawasan bekas lokalisasi Dolly di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Ahad (2/8).
"Bu Megawati tertarik dengan apa yang telah saya ceritakan beberapa waktu lalu terkait dengan penataan eks-Lokalisasi Dolly, sehingga mereka tertarik untuk melihatnya paska ditutup sejak 27 Juli 2014," kata Rismaharini.
Kedatangan Megawati kali ini didampingi putrinya yang menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Rismaharaini mengatakan secara kebetulan Puan Maharani yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan juga menangani hal itu sehingga juga tertarik untuk melihatnya. Risma mengaku banyak belajar dari Megawati sejak dia jadi Wakil Presiden antara lain mengenai bagaimana mengelola kota dengan membedakan mana lahan yang basah dan yang kering, menghadapi bencana alam, tsunami dan berbagai pelajaran lainnya.
Sehingga, lanjut dia, tidak heran jika saat ini Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya bisa berbagai hal, termasuk menyelam di dalam air. "Saya biasanya membicarakan masalah teknis sama beliau, termasuk penanganan bencana," kata dia.
Dengan pembelajaran itu, akhirnya diaplikasikan di Kota Surabaya dan berhasil yang antara lain ditunjukkan oleh kekaguman yang dinyatakan oleh kedutaan besar Amerika Serikat terhadap kota Surabaya. "Dia bahkan bilang, kalau Surabaya paling siap dalam penanganan bencana," kata Risma menirukan Kedutaan itu.
Setibanya di kawasan gang Dolly, rombongan Wali Kota beserta Menko PMK dan Megawati disambut ratusan warga penghuni kawasan Putat Jaya. Berbagai produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dihasilkan oleh eks-pekerja seks komersial (PSK), mucikari dan warga terdampak di sekitar lokalisasi Dolly dan Jarak juga dipajang di sepanjang gang Dolly.
Rombongan Risma, Megawati, dan Puan Maharani melihat-lihat hasil UKM itu, bahkan mereka juga terlihat memborong hasil batik yang dihasilkan dari tangan eks "wanita harapan" itu.
Selain itu, mereka juga berkunjung ke Broadband Learning Center (BLC) atau fasilitas pembelajaran IT yang dapat dinikmati oleh masyarakat Surabaya secara gratis yang menempati bekas wisma Barbara yang kini telah dibeli Pemkot Surabaya.