REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Persatuan Sepak bola Indonesia Kabupaten Serang (Perserang) Babay Karnawi menyatakan klubnya ikut turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah tuntutan ekonomi klub.
Klub berjuluk Laskar Singandaru baru saja promosi ke Divisi Utama (DU). Selain itu, manajemen juga berkeinginan memberikan hiburan kepada masyarakat Serang, ditengah-tengah matinya kompetisi resmi.
Babay mengaku selama tidak ada kompetisi pendapatan klub tidak ada, apalagi Perserang hanya klub kecil, tidak seperti kontestan Indonesia Super League (ISL). Tak adanya pertandingan menyebabkan para pemain akan kehilangan pendapatannya.
Babay yakin hal seperti ini juga dialami oleh sejumlah klub, bahkan sampai ada yang membubarkan skuatnya. "Bukan kami berkhianat tapi kami juga ingin menyelamatkan para pemain. Kita ikuti kompetisi yang ada," jelas Babay saat dihubungi Republika, Selasa (4/8).
Di samping itu, fasilitas dan hadiah yang ditawarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga menggiurkan. Kemenpora menjanjikan match fee sebesar Rp 50 juta per pertandingan serta hadiah juara sebesar Rp 500 juta.
Dana sebesar itu sangat berarti bagi tim sekelas Perserang. Di samping itu dana kompetisi musim lalu dari PT Liga Indonesia dan PSSI belum keluar.
Baca: Persyaratan Peserta Sudah Lengkap, Piala Kemerdekaan Siap Digelar
BOPI: PSSI Langgar Aturan Jika Gelar ISL