REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan ketua umum PSSI Agum Gumelar meminta seluruh pihak yang berkonflik di sepak bola mengedepankan keikhlasan dan berjiwa besar untuk kepentingan lebih besar. Ia berharap Menpora Imam Nahrawi bisa segera mencabut pembekuan PSSI.
Ia menyatakan dalam menyelesaikan masalah sepak bola nasional saat ini, tidak ada lagi kata pihak menang dan kalah.
"Sudah saatnya ada langkah konkret dengan kebesaran jiwa dari semua pihak, jangan ada perasaan kalah menang dalam hal ini karena sepak bola nasional kehormatan masyarakat dan bangsa Indonesia," katanya.
Menurut Agum, saat ini 'bola' ada di Menpora. Imam bisa menarik keputusan pembekuan kepengurusan PSSI atau membiarkan hukuman FIFA ini berlangsung lebih lama. Dalam arti semua aktivitas kompetisi sepak bola yang sudah berjalan terhenti dan pembinaan akan terputus.
Ia menyatakan prihatin dengan kondisi persepakbolaan nasional yang terkena hukuman FIFA. Pasalnya dari 209 negara anggota FIFA hanya Indonesia yang saat ini terkena suspend akibat tidak mematuhi statuta FIFA.
Namun ia optimistis kondisi akan kian membaik setelah adanya keputusan hukum, dan dukungan dari berbagai fihak untuk adanya rekonsiliasi sepak bola nasional khususnya Menpora dengan PSSI begitu gencar disampaikan.
"Dampak dari suspend FIFA ini sudah jelas sangat besar dan merugikan sepak bola nasional, kompetisi terhenti, pembinaan stagnan, nasib pemain tidak menentu, dan yang pasti sangat sulit mengembalikan level kompetisi," katanya.