Rabu 05 Aug 2015 21:04 WIB

Dijambret Usai Ambil Uang di ATM, Rp 20 Juta Raib

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Ilham
Pelaku penjambretan di Polres Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pelaku penjambretan di Polres Jakarta Selatan, Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Aksi penjambretan kembali terjadi di Kota Serang. Setelah kemarin menimpa seorang ibu bernama Nurbaiti, kali ini penjambretan menimpa seorang ibu bernama Ihat (32), seorang Kader Posyandu di Kabupaten Serang. Ia dijambret usai mengambil uang di ATM di jalan Dipnegoro, Kota Serang. Akibatnya, uang tunai sebanyak Rp 20 juta berhasil dibawa kabur.

Kejadian bermula saat korban Ihat sedang makan disebuah warung nasi, tepatnya di depan Rumah Dinas Sekda Banten. Pada saat itu, salah seorang pelaku masuk ke dalam rumah makan kemudian dengan cepat mengambil tas yang disimpan di samping korban.

Merasa telah menjadi korban penjambretan, Ihat lantas meneriaki pelaku maling, warga yang pada saat itu berada di sekitar lokasi mendengar teriakan korban dan langsung mengejar pelaku. Namun pelaku dengan cepat melarikan diri ke arah Alun-Alun Kota Serang mengunakan dua motor berjenis Suzuki Satria F.

“Korban tadi lagi makan, ada empat orang bawa dua motor, satu pelaku ngambil tas, mereka bawa motor kencang banget, enggak nyangka siang-siang ada jambret,” kata rekan korban Qori (37) kepada waratawan, Rabu (5/8).

Qori yang pada saat kejadian bersama korban mengungkapkan, bahwa aksi para pelaku ini tergolong nekad, pasalnya kondisinya sedang ramai dan lalu lintas sedang macet. “Saya lihat ada empat pelaku penjambret kira-kira (berumur) belasan tahun, masih kecil gitu,” jelasnya.

Ia juga menduga para pelaku sudah mengikuti korban ketika rekannya tersebut tengah mengambil uang di ATM. "Kayaknya sih sudah ngikutin dari awal, soalnya tahu kita bawa duit banyak," ungkapnya.

Sementara itu, korban menangis histeris hingga jatuh pingsan karena uang untuk berobat raib dibawa kabur para pelaku yang hingga kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. “Uangnya ada Rp 20 juta, sama surat-surat juga di dalam tas,” kata Ihat sambil menangis.

Sementara itu, Kapolres Serang AKBP Nunung Syafrudin mengatakan, dirinya belum mengetahui kasus tersebut. "Saya belum tahu, nanti saya cari tahu dulu," katanaya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement