Rabu 05 Aug 2015 22:01 WIB
Muktamar NU

Gus Mus Rais Aam PBNU

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Agung Sasongko
Gus Mus
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Gus Mus

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- KH Mustofa Bisri (Gus Mus) resmi ditetapkan sebagai Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2020. Keputusan itu diambil oleh sembilan anggota ahlul halli wal aqdi (AHWA) melalui musyawarah mufakat.

"Setelah mendengarkan dan mencermati usulan AHWA, rapat memutuskan dan menetapkan dengan meminta KH Mustofa Bisri menjadi Rais 'Aam 2015-2020," kata Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat membacakan keputusan hasil musyawarah anggota AHWA di sidang pleno Muktamar ke-33 NU, Rabu (5/8).

Gus Ipul mengatakan, Gus Mus sempat menyampaikan surat kepada anggota AHWA untuk tidak bersedia dijadikan rais 'aam. Namun, anggota AHWA menilai bahwa ketidaksediaan itu justru sebagai bentuk akhlakul karimah seorang pemimpin ulama yang tidak mengejar jabatan.

Sebagai wakilnya, anggota AHWA menunjuk KH Ma'ruf Amin untuk mendampingi Gus Mus. Jika nanti Gus Mus tetap tidak bersedia, Ma'ruf akan menggantikan posisi Gus Mus sebagai pemimpin tertinggi ormas Islam terbesar di Indonesia ini.

Keputusan ini ditandatangani oleh sembilan anggota AHWA yakni KH Ma'ruf Amin, KH Nawawi Abdul Jalil, KH Turmudzi Badruddin, KH Kholilulrahman, KH Dimyati Rois, KH Syekh Ali Akbar Marbun, KH Makhtum Hannan, KH Maimun Zubair dan KH Masyubadar.

"Dengan putusan ini, KH Mustofa Bisri kita tetapkan sebagai Rais Aam Syuriah PBNU 2015-2020 dan Makruf Amin sebagai Wakil Ketua Rais Aam Syuriah 2015-2020," ujar Ketua Sidang KH Ahmad Muzakki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement