REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) enggan mengomentari rencana PSSI untuk kembali menghidupkan kompetisi sepak bola. Ketua KONI, Tono Suratman mengatakan biarlah persoalan tersebut menjadi masalah tersendiri bagi penyelenggara.
"Biarlah itu (pengguliran kompetisi) jadi urusan PSSI," kata Tono ketika dihubungi, Jumat (7/8). Ungkapan darinya itu ketika dimintai komentar soal rencana PSSI untuk kembali menggelar Indonesia Super League (ISL), Oktober mendatang. "Nantilah kalau kita mau komentar," sambung dia.
Sebelumnya, PSSI tetap ngotot untuk kembali menghidupkan kejuaraan sepak bola nasional, pascapembubaran kepengurusan oleh Kemenpora. PSSI beralasan bahwa SK Menpora tentang pembubaran tersebut tak lagi berlaku. Sebab, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, membatalkan keputusan Menpora 01307/2015 tersebut.
Meskipun Kemenpora dalam perkara itu menyatakan banding, tapi, menurut PSSI, putusan pengadilan tingkat pertama tersebut kuat untuk kembali mengakui badan induk sepak bola nasional tersebut. Sementara KONI, sebagai badan lain yang menaungi cabang keolahragaan nasional, pernah menyatakan kecewa dengan pembekuan PSSI tersebut.
Dalam konfrensi persnya, Senin (3/8), PSSI, selain berencana akan menghidupkan kembali kejuaraan ISL, juga akan menjalankan kompetisi sepak bola untuk Divisi Utama (DU) dan juga Liga Nusantara (LN).