REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban diyakini bertanggung jawab atas tiga serangan dalam waktu kurang dari 24 jam, Jumat (7/8). Serangan itu menewaskan puluhan orang.
Salah satu serangan menargetkan akademi kepolisian di Kabul. Pihak berwenang mengatakan, pelaku bom bunuh diri menggunakan seragam polisi dan meledakan diri di pusat kerumunan siswa atau kadet kepolisian.
Sedikitnya 20 orang siswa akademi tewas dan 24 lainnya terluka.
Juru bicara Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Beberapa jam kemudian, dua ledakan terdengar di dekat bandara internasional Kabul seiring serangan militan pada basis militer NATO.
Pertempuran berlanjut hingga Sabtu dini hari. Ledakan terjadi di beberapa wilayah penting, termasuk kamp polisi antinarkotika di dekat kantor kontraktor keamanan AS dan markas pasukan khusus AS yang dikenal sebagai Camp Integrity.
Serangan bom lain terjadi di area permukiman Kabul dan menewaskan 15 orang. Ledakan bom yang dibawa sebuah truk itu meninggalkan jejak lubang sedalam 10 meter di distrik padat penduduk Shah Shadid.
Saksi mengatakan, serangan merusak kaca jendela, mobil dan bangunan di sekitar. Taliban tidak mengklaim tanggung jawab atas serangan truk tersebut. Sebagian korban adalah warga sipil. Rumah sakit darurat di Kabul mengatakan, pasien korban ledakan hampir 100 orang, termasuk wanita dan anak-anak.