REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memprioritaskan pembelian lahan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta 2015.
"Di dalam APBD Perubahan, kegiatan yang akan kita prioritaskan pastinya untuk pembelian lahan, yang kemudian akan dimanfaatkan untuk pembangunan taman ataupun jalan," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/8).
Selain itu, menurut dia, APBD Perubahan tahun ini juga akan diprioritaskan untuk pembelian sejumlah alat berat yang berkaitan dengan kebersihan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan penyerapan anggaran.
"Pertama-tama, anggaran kita gunakan untuk beli tanah atau lahan dulu. Setelah itu, baru kita pakai untuk beli alat berat atau kendaraan kebersihan. Tentunya, hal ini kita lakukan untuk menggenjot penyerapan anggaran," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki.
Sementara itu, terkait jumlah penyerapan APBD DKI 2015 yang tergolong masih sangat rendah, mantan anggota DPR RI Komisi II itu mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Tidak apa-apa kalau penyerapannya masih rendah, tidak masalah. Toh nanti penyerapan itu akan kita maksimalkan di APBD Perubahan. Nanti malah bisa-bisa anggarannya sampai habis semua," tutur Basuki.
Seperti diketahui, memasuki semester kedua Tahun Anggaran 2015, penyerapan APBD DKI masih di bawah 20 persen. Terhitung sampai dengan 29 Juli 2015, penyerapan baru mencapai Rp 12,22 triliun dari total nilai belanja daerah sebesar Rp 63,65 triliun.
Sementara itu, total nilai APBD DKI sebesar Rp69,28 triliun. Angka itu dibagi menjadi dua, yaitu belanja daerah sebesar Rp63,65 triliun dan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) sebesar Rp5,63 triliun.