Rabu 12 Aug 2015 06:02 WIB

DPR Minta Pemerintah Tutup Perusahaan Feedlot yang Naikkan Harga

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang daging sapi merapihkan dagangannya
Foto: Adhi Wicaksono/Republika
Pedagang daging sapi merapihkan dagangannya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo meminta pemerintah menutup perusahaan penggemukan sapi (feedlot) yang menaikkan harga daging seenaknya kepada pengusaha sapi. Tindakan perusahaan semacam itu dinilainya fatal dan mengganggu upaya pemerintah melindungi kedaulatan negara.

"Buat apa kita membesarkan perusahaan yang tidak mau ikut membantu membangun negara bersama-sama," kata dia pada Selasa (11/8).

Sebelumnya, feedloter melakukan tindakan pengurangan pengeluaran sapi untuk pengusaha karena alasan mengatur manajemen stok pasca dikuranginya impor sapi. Hal tersebut dinilai Edhy sebagai alasan yang dibuat-buat. Padahal, stok sapi aman hingga empat bulan ke depan.

Meski begitu, Edhy meminta pemerintah menghitung ulang stok dan kebutuhan sapi dalam negeri. Jangan sampai kebijakan yang diambil malah merugikan peternak sapi lokal dan masyarakat.

Pemerintah juga diminta konsisten untuk tidak gampang memutuskan impor secara besar-besaran. Sebab seharusnya pemerintah mengunggulkan pasokan sapi lokal sehingga para peternak diberdayakan.

"Jadi kita itu berharap kebijakan apapun, pemerintah dasar patokannya bukan melulu impor," tegasnya. Bukan berarti ia anti Australia ataupun anti impor.

Seharusnya sebagai warga Internasional, Indonesia bisa menempatkan diri sebagai negara yang berdaulat. Di mana ia dapat menjalin simbiosis mutualisme dengan negara lain, bukannya membiarkan diri didikte.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement