Rabu 12 Aug 2015 18:13 WIB
Reshuffle Kabinet

Jokowi Minta Darmin Percepat Penyerapan Anggaran

 Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru hasil reshuffle di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).   (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru hasil reshuffle di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang baru saja dilantik untuk bisa memperepat proses penyerapan anggaran.

Darmin Nasution setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8), mengatakan ia mendapatkan pesan khusus dari Presiden untuk mendorong pencairan anggaran.

"Supaya terjadi percepatan. Kemudian Presiden menyampaikan perlunya didorong investasi dan arus modal masuk dalam rangka tentu saja karena ada persoalan kurs seperti sekarang ini. Jawabannya adalah perlunya modal masuk dari luar. Dan itu adalah hal-hal yang perlu dibicarakan dalam waktu dekat ini," kata Darmin.

Ia mengaku ada beberapa hal sebagai pesan untuk permulaan dari Presiden kepada dirinya yang menggantikan posisi Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian sebelumnya.

Darmin mengatakan ia diminta Presiden mengenai pentingnya membicarakan dan mereview kembali mengenai masalah pangan.

"Termasuk persoalan data, kekeringan, termasuk pentingnya koordinasi. Sehingga sebaiknya setiap kementerian menyampaikan suatu kebiajakan tuh sudah dibicarakan dengan kementerian lain," katanya.

Darmin enggan berbicara lebih jauh termasuk soal pertumbuhan ekonomi.

"Saya bilang, saya akan ngomong semua lebih lengkap di sana (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement