REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekian Muslim, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin menganggap pemberian Bintang Jasa Utama yang diberikan kepadanya, sebagai pengakuan negara atas eksistensi Baznas.
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke 70, Presiden Republik Indonesia menganugerahkan tanda kehormatan kepada puluhan tokoh di berbagai bidang, atas jasa-jasa kepada masyarakat.
Tanda kehormatan yang diberikan langsung oleh Jokowi di Istana Kepresidenan pada hari Kamis (13/8) pagi tersebut, merupakan hasil dari sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan periode 2015.
Ketua Badan Amal Zakat Nasional, KH Didin Hafidhuddin Maturidi, yang merupakan satu dari puluhan tokoh penerima tanda kehormatan oleh Presiden Joko Widodo, mengaku bersyukur akan tanda kehormatan yang dianugerahkan kepadanya.
Menurut Didin, Bintang Jasa Utama yang ia terima sebagai Ketua Baznas, merupakan wujud pengakuan negara kepada eksistensi Badan Amal Zakat Nasional selama ini. "Penghormatan ini merupakan pengakuan negara atas eksistensi Baznas," kata dia.
Kiai Didin juga menilai kalau penganugerahan Bintang Jasa Utama kepadanya tersebut, juga merupakan pengakuan sekaligus penghargaan, atas jasa zakat selama ini dalam membangun bangsa dan negara Republik Indonesia.
Ia juga berpendapat jika pemberian tanda kehormatan kepadanya menjadi sebuah wujud terima kasih dari negara, atas jasa zakat yang telah membantu negara dalam menekan kemiskinan di Indonesia.
Saat ditanya mengenai pesan dari Presiden Republik Indonesia saat menyerahkan Bintang Jasa Utama kepadanya, Kiai Didin menyebut Presiden Jokowi tidak memberikan pesan khusus kepadanya.
Diselingi tawa yang terdengar bahagia, Kiai Didin menuturkan kalau Presiden Joko Widodo hanya memberikan ucapan selamat, seraya memberikan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama kepadanya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, memberikan tanda kehormatan kepada 46 tokoh di berbagai bidang, atas jasa dan pengabdiannya kepada negara selama ini.
Tanda kehormatan itu terdiri dari Bintang Mahaputera kepada 22 orang, Bintang Jasa Utama kepada 22 orang, Bintang Penegak Demokrasi kepada dua orang dan Bintang Budaya Parama Dharma kepada dua orang tokoh.