Kamis 13 Aug 2015 18:11 WIB

Besok Pagi, Warga Depok Shalat Minta Hujan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Warga Kota Bogor menggelar Shalat Istisqa' atau shalat meminta hujan di Lapangan Sempur, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jumat (24/7).  (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Warga Kota Bogor menggelar Shalat Istisqa' atau shalat meminta hujan di Lapangan Sempur, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jumat (24/7). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok mengundang warga mengikuti shalat meminta turunnya hujan (shalat istisqa), Jumat (14/8) besok . Shalat akan digelar di Masjid Agung Al Muhajirin Jalan Nusantara Raya Kelurahan Depok Jaya mulai pukul 06.30 WIB.

Menurut Ketua MUI Depok Dr KH A Dimyati Badruzzaman, shalat istisqa akan dipimpin oleh Dr KH Muslih Abdul Karim. Sementara khatib atau yang menyampikan pesan-pesan keimanan akan disampaikan Wakil Wali Kota Depok Dr KH Idris Abdul Shomad.

“Shalat istisqa adalah sarana kaum muslimin memohon kepada Allah SWT untuk diturunkannya hujan karena takdir kemarau yang berkepanjangan,” tutur Dimyati, Kamis (13/8).

Shalat istisqa dilaksanakan dua raka’at sebagaimana shalat Id. Setelah itu, khatib menyampaikan khutbahnya dua kali. Dalam khutbah pertama, khatib akan membaca istighfar tujuh kali dan pada khutbah kedua sebanyak lima kali sebagai ganti bacaan takbir.

Dalam prosesi shalat istisqa, sang imam dan khatib akan meminta kaum muslimin untuk melakukan taubat atas berbagai kesalahan lalu bersedekah dan mendamaikan orang yang mungkin sedang berselisih. Sebagian ulama bahkan menjalankan puasa sunnah sebelum mengerjakan shalat istisqa.

Selama beberapa bulan terakhir wilayah Kota Depok  memang dilanda kekeringan berkepanjangan. Sejumlah lahan pertanian yang biasanya gembur dan sumber mata air yang biasanya banyak menghasilkan air kini mulai mulai kering.

''Shalat minta hujan ini diharapkan dapat  mengakhiri musim kemarau yang cukup panjang pada tahun ini,'' harap Dimyati.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement