Jumat 14 Aug 2015 11:12 WIB

Anak Indonesia Ternyata Belum Merdeka

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Anak Indonesia
Anak Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan, setiap 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan. Nyatanya, masih banyak anak yang belum merdeka dari berbagai tekanan.

"Masih banyak anak menjadi korban tontonan pornografi, kekerasan, konflik, bahkan kejahatan. Tontonan buruk semacam itu harus dihapus untuk kepentingan terbaik anak," katanya, Jumat, (14/8).

Masih banyak anak yang menjadi korban bisnis atas nama kebahagiaan dan keceriaan anak. Tak sedikit arena bermain justru tak sesuai dengan tumbuh kembang anak seperti mainan berkonten perang-perangan, berkelahi, pembunuhan.

Banyak anak yang menjadi korban dari perilaku hidup yang tak sehat. Anak sering jadi korban perokok aktif yang berakhir sakit.

Selain itu, terang dia, banyak anak menjadi korban eksploitasi politik. Seringkali anak dijadikan alat kampanye, juru kampenye bahkan ikut memobilisasi massa kampanye.

Secara prinsip, anak-anak memiliki hak untuk dimerdekakan. Semua pihak harus memastikan bahwa anak tidak menjadi korban kebijakan yang salah, anak tak menjadi korban perilaku salah, anak tak menjadi korban bisnis  yang hanya  berorientasi keuntungan materi semata.

"Negara tidak boleh kalah. Dengan segala kekuatannya, momentum peringatan kemerdekaan harus menjadi pemicu untuk memerdekakan anak sekaligus menjadikan anak sebagai arus utama pembangunan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement