REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Din Syamsuddin menawarkan sebuah konsep baru dalam menanggapi isu perubahan iklim.
Din mengatakan, konsep tersebut akan ia tawarkan dalam dua deklarasi yang akan ia hadiri. Dua deklarasi tersebut terdiri dari deklarasi Islam di Istanbul, Turki serta deklarasi antar umat beragama dunia di Bristol, Inggris.
"Nanti akan jadi sustainable development with meaning, meaningful for human being and humanity," kata dia, Sabtu (15/8).
Din menerangkan kalau konsep tersebut adalah penambahan predikat dari konsep yang lama, sustainable development atau pembangunan berkelanjutan.
Sementara, predikat yang akan ia tawarkan nanti adalah with meaning, sehingga konsep umat beragama akan menjadi 'Sustainable Development With Meaning' atau pembangunan berkelanjutan dengan arti.
Tawaran tersebut muncul karena ia menilai kalau konsep yang lama terlalu netral dan belum lengkap bentuk pembangunan berkelanjutannya.
Menurutnya, predikat tersebut akan melengkapi konsep yang telah ada menjadi lebih lengkap, karena akan jelas kalau pembangunan berkelanjutan tersebut, adalah untuk umat manusia dan kemanusiaan.
Din menyatakan, konsep yang ia tawarkan diambil karena kerusakan alam yang mengakibatkan perubahan iklim seperti sekarang juga merupakan hasil dari sistem yang berjalan di dunia saat ini yang sangat tidak ruhaniah. Sehingga manusia itu sendiri menjadi tidak manusiawi.
Lagipula, lanjut Din, permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia saat ini merupakan permasalahan global yang punya resonansi, sehingga, diperlukan sebuah penanganan yang komprehensif.
Ia berharap jika konsep yang ia tawarkan tersebut, bisa diterima dan menjadi sesuatu yang berarti bagi dunia, dalam menghadapi masalah perubahan iklim yang sifatnya parsial atau berhubungan satu sama lain.