REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Ribuan pendaki dari berbagai daerah berencana melakukan upacara 17 Agustus di Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatra Barat yang memiliki ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl).
Komunitas Pecinta Alam dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand), Wahyuni (18 tahun) mengatakan, dirinya bersama teman-teman berencana mendaki Gunung Marapi untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI. Menurutnya, berdasarkan pantauan di pos pelaporan, ratusan pendaki lainnya juga telah tiba di Marapi untuk merayakan 17 Agustus.
"Kami juga mendaki untuk aksi bersih di gunung," kata dia, Sabtu (15/8). Ia mengatakan, petugas pos pelaporan tidak memberikan pelarangan baginya mengingat aktivitas Gunung Marapi sedang mengalami peningkatan. Namun, ujar dia, petugas pos pelaporan berpesan untuk segera berhenti dan mendirikan tenda apabila cuaca menjadi ekstrim.
"Biasanya saat 17 Agustus ada upacara bendera di puncak," jelasnya. Sementara itu, pendaki lainnya, salah satu warga Pariaman yang tinggal di Pekanbaru, Arif (26 tahun) mengatakan, dia bersama 15 orang temannya asal Pekanbaru berniat merayakan 17 Agustus di Gunung Marapi.
"Saya bawa teman untuk merayakan 17 Agustus, juga sambil refreshing," ujar Arif.
Ia menuturkan, telah menyiapkan tiga buah tenda, kompor dan perlengkapan lainnya untuk menemani pendakian pada 15 - 18 Agustus. Pascapendakian, dirinya berencana memperkenaalkan sejumlah objek wisata di Sumatra Barat, seperti Danau Maninjau, Kota Padang kepada temaan-temannya.
Ia menambahkan, sebelum mendaki dirinya mendapatkan peringatan dari petugas pos pelaporan ihwal kondisi Gunung Marapi yang tengah meningkat. Serta kondisi cuaca yang kemungkinan berubah di atas gunung. "Kami diminta jangan mendekati 60 meter dari kawah," imbuhnya.