REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mangkir dari panggilan pertama Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, akhirnya empat pemain PSS Sleman yang disebut terlibat dalam kasus match fixing atau dikenal kasus sepak bola gajah hadir dalam panggilan kedua.
Dalam sidang yang berlangsung di kantor PSSI Senayan Jakarta hari ini, Selasa (18/8), empat pemain di antaranya Hermawan Putra Jati, Satrio Aji, Ridwan Awaludin dan Moniega Bagus memberikan kesaksian mereka.
Sidang dipimpin oleh ketua Komdis Ahmad Yulianto, dan dihadiri anggota Komdis Yusuf Ibrahim dan juru bicara Albinus Laurent. Namun, dua pelatih yakni Agus Yuwono dan Gunawan kembali tidak hadir. Pasalnya, menurut Ahmad Yulianto, Agus Yuwono berasalan tidak hadir karena kendala biaya. Sementara Gunawan tidak hadir tanpa memberikan kabar apapun.
"Untuk Agus Yuwono, akan kami carikan jalan keluar saat pemanggilan ketiga. Sedangkan untuk Gunawan, nantinya bisa di panggilan ketiga juga tidak hadir kita bisa saja memberikan hukuman langsung kepadanya," kata Yulianto, seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Selasa (18/8).
Ia menuturkan, keempat pemain dan pelatih tersebut dipanggil dalam rangka menindaklanjuti semua temuan dan dugaan dari masyarakat tentang para pelaku match fixing (pengaturan pertandingan) serta perilaku buruk lainnya di sepak bola Indonesia yang telah beredar luas di media.
Para pemain yang dipanggil PSSI tersebut disebut terlibat dalam tragedi sepak bola gajah bersama forum suporter di sebuah hotel di Sleman pada 29 Juli lalu. Berbeda dengan saat panggilan Komdis sebelumnya, ia menuturkan kali ini semua pemain terutama Hermawan Putra Jati dinilainya sangat kooperatif.
Sebelumnya, pemain yang disanksi seumur hidup oleh PSSI ini disebut Yulianto hanya diam dan tidak kooperatif."Oleh karena itu, keterangannya saat ini dalam laga yang berlangsung tanggal 26 Oktober 2014 lalu, kami dalami dan dibenarkan oleh tiga pemain lainnya," tambah Yulianto.