REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, mengatakan PSSI secara resmi membatalkan pertandingan Piala Proklamasi. Ia mengatakan ada beberapa kendala yang menyebabkan pertandingan batal digelar.
Salah satu alasan yang menyebabkan batalnya Piala Proklamasi yakni tidak ada kepastian dari Televisi partner penyelenggaraan pertandingan. Ia mengatakan TV partner tidak dapat menyanggupi pertandingan yang akan digelar pada malam hari.
“TV minta kick off malam, sedangkan hasil konsultasi panpel dengan kepolisian, kalau pun diberi izin, hanya untuk main sore. TV partner tidak punya slot di sore hari. Jadi atas kendala tersebut, laga tersebut batal,” kata Azwan dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (19/8).
Selain itu kendala lainnya yakni perihal izin pertandingan di kepolisian. “Mabes Polri masih melakukan kajian di seluruh aspek terhadap PSSI terkait dengan putusan PTUN terhadap SK Menpora. Sementara waktu persiapan pertandingan sudah mepet, jadi kami putuskan untuk dibatalkan,” ujar Azwan.
Adapun pelaksanaan pertandingan Piala Proklamasi dilaksanakan antara Persib Bandung versus Arema Cronus. Laga tersebut awalnya akan digelar tanggal 15 Agustus di Jakarta, namun karena kedua tim belum siap digeser 22 Agustus di Bandung.
PSSI memang mengajukan permintaan izin ke Mabes Polri sebagai amanat rapat Komite Eksekutif. Badan Intelkam Mabes Polri melalui jajarannya merasa perlu melakukan kajian terlebih dahulu terkait putusan PTUN, ditambah adanya surat keberatan dari Kemenpora atas rencana kegiatan PSSI tersebut.
Saat ini memang tengah terjadi kisruh antara Kemenpora dengan PSSI. Kemenpora juga telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 01307 tahun 2015 tentang Pembekuan PSSI, yang hingga kini belum juga dicabut.