Rabu 19 Aug 2015 18:14 WIB

'Islam Nusantara Menjaga Tradisi Lokal'

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin menjadi pembicara dalam Halaqoh Kebangsaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin menjadi pembicara dalam Halaqoh Kebangsaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ma'aruf Amin mendefinisikan Islam Nusantara sebagai ajaran Islam yang memelihara tradisi Indonesia dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

"Jadi mengakomodir tradisi yang ada. Menjaga tradisi lokal. Islam Nusantara itu Islam yang hidup di Nusantara," ujar Kiai Ma’ruf saat acara  Halaqoh Kebangsaan Islam Nusantara di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (19/8).

Maka, dalam menyosialisasikan konsep Islam Nusantara menggunakan cara-cara yang damai, santun dan tanpa paksaan atau intimidasi. Islam Nusantara, ujarnya, ingin menunjukkan model Islam di indonesia  yang penuh kedamaian, persaudaraan, dan cinta kasih.

Ia melanjutkan, Islam Nusantara juga memberi ruang pada perbedaan-perbedaan yang ada. Sehingga mengajak semua pihak untuk saling mengharagai, saling peduli, dan  bertoleransi.

Menurutnya, PBNU akan terus melakukan sosialisasi terkait konsep Islam nusantara  agar dapat dipahami oleh semua kalangan masyarakat. Sosialisasi juga akan dilakukan kepada kalangan politisi, ekonom, dan berbagai profesi lainnya.  

Selain itu, sosialisai juga dilakukan melalui forum diskusi yang dimiliki NU. Ia berharap, konsep Islam nusantara ini dapat menjadi contoh bagi negara lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement