REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sriwijaya FC akan memburu sejumlah pemain baru untuk mempersiapkan diri tampil di turnamen Piala Presiden 2015. Langkah ini perlu dilakukan karena Laskar Wong Kito ini baru saja kehilangan tiga emain asing dan hengkangnya Ferdinand Sinaga ke PSM Makassar.

“Pelatih Benny Dollo sudah menyampaikan ke manajemen, butuh tambahan empat pemain untuk menghadapi turnamen Piala Presiden guna mengisi posisi striker, gelandang serang, gelandang bertahan dan bek tengah,” kata Achmad Haris, sekretaris tim Sriwijaya FC, Rabu (19/8).

Namun Achmad belum bersedia menyebutkan nama-nama pemain yang menjadi incaran Sriwijaya FC. “Nama-nama pemain yang diinginkan sudah ada, namun belum bisa diumumkan karena masih ada urusan administrasi yang harus diselesaikan dengan klub asal pemain tersebut,” ujarnya.

Pemain yang tengah diburu Sriwijaya FC menurut Achmad Haris adalah pemain dari klub yang tidak ikut serta turnamen Piala Presiden.

Dari rumor yang berkembang, para pemain yang menjadi buruan Sriwijaya FC tersebut sebagian berasal dari Persipura.  Beberapa nama tersebut diantaranya,  Immanuel Wanggai, Boaz Solossa,  dan Anis Tjoe. Juga ada nama gelandang bertahan Yun Hyun Koo asal Semen Padang dan kapten timnas U23 Manahati Lestusen. Serta pemain PBR Kim Jefry Kurniawan dan Syaiful Indra Cahya mantan pemain timnas U-23.

Achmad Haris menjelaskan, kepastian siapa pemain tambahan yang akan bergabung dengan Sriwijaya FC pada turnamen Piala Presiden, kepastiannya baru bisa diketahui setelah pemain tersebut tiba di Palembang. “Kami tidak ingin supporter kecewa, maka bersabarlah,” katanya sambil tersenyum.

Sekretaris tim Sriwijaya FC menjelaskan, sesuai dengan ketentuan dari promotor  Piala Presiden Mahaka Sports and Entertainment, pemain tambahan harus mengantongi surat rekomendasi tim asalnya atau surat peminjaman.

“Jadi kita tunggu sampai pemain yang kita inginkan itu memgang surat tersebut. Seperti Ferdinand Sinaga yang dipinjamkan ke PSM, manajemen Sriwijaya FC langsung menerbitkan surat peminjaman,” kata Achmad Haris.

Ikuti Whatsapp Channel Republika