REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Jakarta Timur, Umar Faroq menyatakan insiden penyerangan salah sasaran terhadap Eko Prasetyo (22) merupakan ekses dalam hal situasional. Dia berharap kejadian itu tak terulang lagi.
Menurut Umar, saat ini mereka tengah membicarakan kompensasi biaya pengobatan untuk korban Eko. "Saya koordinasikan dengan pihak Wali Kota untuk ada kompensasinya," kata Umar Jumat (21/8). Selain itu, pihaknya masih menyelidiki siapa oknum Pol PP dibalik penyerangan itu.
Ia berharap, hari kedua penggusuran Kampung Pulo untuk menormalisasi bantaran Sungai Ciliwung berjalan kondusif. Operasi kemanusiaan itu, lanjutnya, harusnya dilakukan dengan cara-cara humanis.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso mengatakan pihaknya belum mengetahui pelaku pemukulan tersebut. "Saya belum tahu yang memukul siapa, kami serahkan kepada yang mengusut," ujar Kukuh.
Kamis (20/8), siang, Eko Prasetyo yang berada dekat lokasi bentrok saat penggusuran Kampung Pulo mendapat serangan dari petugas Satpol PP. Padahal, warga Gang Banten itu tengah dalam perjalanan menjemput adiknya.
Eko yang mengalami luka berat dan pendarahan di kepala harus menjalani operasi di RS St. Carolus. Pihak keluarga menginformasikan, Eko masih dalam masa pemulihan usai operasi.