REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditransaksikan dan dicatat di Bursa Dubai, sukuk Indonesia diyakini kompetitif dengan sukuk global lain di sana.
Ketua Bidang Pasar Modal Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) M Gunawan Yasni mengatakana, sukuk Indonesia terbilang kompetitif.
Terbukti dengan pasar perdana penerbitan sukuk negara yang selalu kelebihan permintaan (oversubscribe) sampai empat kali lipat, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Sukuk negara dijamin pemerintah. Pembayaran imbal hasil dan pokoknya dianggarkan dalam APBN setiap tahun," ungkap Gunawan dalam pesan singkat kepada Republika, Ahad (23/8).
Dengan begitu, para investor diberi akses atas investasi yang likuiditasnya terjamin di pasar sekunder bursa tersebut. Selain itu, ini juga jadi sosialisasi global yang membuat sukuk Indonesia jadi lebih mendunia.
Melihat sukuk yang diterbitkan Indonesia selalu oversubscribe, Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Islam (CIBEST) IPB Irfan Syauqi Beik juga optimistis sukuk Indonesia akan sangat kompetitif di Bursa Dubai.
Apalagi, Timur Tengah merupakan wilayah yang likuiditasnya relatif tidak banyak terganggu oleh situasi global sehingga mereka butuh lebih banyak produk investasi.
Kehadiran sukuk negara kita di Bursa Dubai ia nilai sangat tepat. Apalagi Indonesia juga dikenal sebagai penerbit sukuk yang rutin.
"Sehingga investor juga akan memahami Indonesia bisa menjadi penyedia sarana investasi syariah yang sifatnya reguler. Cocok untuk mereka yang menyukai instrumen investasi syariah," tutur Irfan lewat pesan daring.
Transaksi sukuk Indonesia di Bursa Dubai juga akan memperluas target sasaran investor potensial sukuk Indonesia. Bursa Dubai saat ini termasuk bursa yang sangat aktif dalam pengembangan produk syariah.
Sehingga Bursa Dubai termasuk bursa yang sangat diminati investor. Itu memungkinkan Indonesia menjaring investor potensial lebih banyak lagi.