REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekad Mahaka Sport and Entertainment untuk menghidupkan kembali dunia persepakbolaan Indonesia sudah bulat. Gugatan pun yang dilayangkan oleh kelompok suporter, Bonek 1927 tak menjadi halangan. Suporter fanatik Persebaya 1927 tersebut menolak penyelenggaraan turnamen jika Persebaya Surabaya versi PT Mitra Muda Inti Berlian tetap diikutkan pada ajang Turnamen Piala Presiden.
Kemudian kelompok Bonek 1927 mengancam akan menduduki kantor Grup Mahaka yang berdomisili di Surabaya. Terkait hal itu bos besar Mahaka, Erick Thohir menyatakan, dia tidak ingin ikut campur dalam konflik politik yang ada di tubuh Persebaya. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Mahaka adalah urusan bisnis bukan politik. Sehingga dia berharap semua pihak mendukung gelaran Piala Presiden.
"Sekarang main saja dulu. Tontonan bagus, pertandingan enak dilihat. Ini kan hiburan rakyat. //Nawaitu// yuk, dengan dukungan semua pihak, saya berharap turnamen ini berjalan lancar," harap pria yang menjabat sebagai presiden klub Serie A Italia, Inter Milan, pertengahan pekan ini.
Selain itu, Erick Thohir menjelaskan tidak ada uang pemerintah sepersen pun di ajang Turnamen Piala Presiden. Menurutnya dana untuk menggelar turnamen tersebut murni dari pihak swasta, termasuk sponsor. Bahkan presiden Inter Milan itu mengungkapkan sebanyak enam sponsor yang siap bekerjasama menggelar turnamen yang diikuti oleh 16 tim campuran Liga Super Indonesia (ISL) dan Divisi Utama.
Meski dirinya tidak ingin menggunakan dana pemerintah tapi bukan karena dirinya anti-pemerintah, namun dia enggan diperiksa-periksa. Sayangnya dalam kesempatan itu dia masih belum mau membeberkan nama-nama sponsor tersebut. "Nanti kami umumkan, tapi saat ini kami masih negoisasi, karena permintaan sponsor bermacam-macam," ungkap Erick.
Erick sendiri menjamin Turnamen Piala Presiden pasti berjalan dengan lancar, dikarenakan semua pihak terkait sudah setuju. Bahkan Kementerian Pemuda (Kemenpora) dan PSSI juga mendukung penyelenggaraan Turnamen Piala Kemerdekaan. Kemudian dia juga menegaskan promotor Mahaka Sport and Entertainment tidak berpihak kepada satu kubu yang saat ini masih bertikai. Dia hanya ingin menyelamatkan klub-klub sepak bola Indonesia.
Padahal menurutnya, banyak pihak yang diuntungkan dari terselenggaranya Piala Presiden. Apalagi pada saat seperti ini, dimana persepakbolaan nasional mati suri, dan perekonomian Indonesia sedang tidak bagus. "Dengan adanya Piala Presiden klub bisa menabung karena pendapatan dari turnamen ini cukup besar. Ekonomi sekarang juga //kan// lagi sulit, pedagang pasti akan memanfaatkan momen ini," tutur Erick.
Sementara itu, CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdul Ghani merasa keberatan jika tim berjuluk Bajul Ijo itu harus dicoret dari keiikutsertaan di Piala Presiden. Sebab semua jadwal dan rencana telah tersusun. Tidak hanya itu, dengan berubahnya kontestan dan jadwal Mahaka Sport and Entertainmen terancan ditinggal sponsor.
"Soal kontestan itu bahaya untuk kami. Kalau berubah akan berpengaruh besar. Bisa jadi sponsor mundur. Kalau sponsor mundur, siapa yang bayar yang kami keluarkan dan janjikan ke klub. Kami tak mau rugi," keluh Hasani saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Hasani juga mempertanyakan kenapa saat Persebaya Surabaya ikut kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) mereka tidak protes? Kenapa kemudian cuma karena berpartisipasi sebuah turnamen mereka protes, bahkan sampai mengancam akan menduduki kantor Mahaka di Surabaya. Apalagi pengadilan sendiri belum memutuskan //inkracht//, maka pihaknya tidak memiliki dasar yang akan menjadi pertimbangan Persebaya Surabaya salah atau benar.
Maka dengan demikian, Hasani mengharapkan kebijakan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang sebelumnya juga mempermasalahkan keikutsertaan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus di Piala Presiden. Hasani juga menegaskan, pihaknya tidak bermaksud menyakiti siapapun termasuk Bonek 1927 tersebut. Melainkan niat Mahaka and Sport and Entertainemn bisnis dan hanya ingin sepakbola tetap bergulir. "Sampai sekarang belum satupun pihak yang bisa membenarkan atau menyalahkan, iu berarti melangkahi pengadilan," kata Hasani.
Di pihak lain, Kemenpora melalui Tim Transisi sukses menggelar Turnamen Piala Kemerdekaan, pada Sabtu (15/8) pekan lalu. Presiden Joko Widodo pun turut hadir dan membuka Turnamen yang diikuti oleh 24 klub DU yang terbagi ke dalam empat grup. Pembukaan sendiri berlangsung di Stadion Maulana Yusuf, Serang, yang diikuti dengan laga Perserang Serang kontra Persidago Gorontalo. Laga pembuka tersebut dimenangkan oleh tuan rumah Perserang dengan skor 2-1.
Pada kesempatan itu, presiden Joko Widodo di dampingi oleh Menpora Imam Nahrawi. Sebelumnya membuka turnamen besutan Tim Transisi itu Jokowi terlebih dulu memberikan sambutan. Dalam sambutanya, orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar turnamen berjalan sportif. "Dengan menyebut nama Allah, turnamen Piala Kemerdekaan 2015 malam ini secara resmi saya buka. Selamat bertanding, junjung tinggi sportivitas," ujar Jokowi, yang disambut dengan tepukan meriah penonton.