REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pakar keamanan cyeber Pratama Persadha mengimbau dalam pembentukan Badan Cyber Nasional (BCN), pemerintah seminimal mungkin melibatkan asing. Menurutnya, keterlibatan asing bisa dalam pembelajaran saja, seperti kerjasama e-Government dengan Singapura bisa menjadi pelajaran.
“Urusan teknologi sebenarnya anak bangsa sudah setara, bahkan bisa dibilang banyak yang lebih jago," kata Pratama dalam siaran pers yang diterima ROL, Rabu (26/8).
Saat ini, sambung Pratama, tinggal mewujudkan BCN dan pertahanan cyber yang kuat. Pemerintah juga harus berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang memadai dan memaksimalkan sumber daya dalam negeri.
Sebelumnya berendus kabar pemerintah akan menggandeng Central Intelligence Agency (CIA) dalam pembentukan BCN. Hal tersebut langsung mengundang banyak kontroversi. Bahkan dari berita yang beredar pemerintah menggandeng CIA untuk mengawasi komunikasi masyarakat lewat big data.
Namun rumor ini buru-buru ditepis oleh Menkopolhukam yang baru dilantik, Luhut Panjaitan. Menkominfo Rudiantara juga menguatkan argumen bahwa tidak ada rencana pemerintah untuk menggandeng pihak asing, terutama CIA.